Jumat, 01 Oktober 2010

Gedung Berteknologi Jepang Dibangun di Padang

padangnews.com-Pembangunan shelter atau escape building yang lebih top disebut gedung evakuasi di Sumbar didukung pemerintah pusat. Pasalnya, selain dirancang tahan gempa berkekuatan 10 SR, kebijakan pemerintah provinsi (Pemprov) Sumbar itu, pertama di Indonesia. Mengadopsi teknologi negara ‘gempa’ Jepang.
“Kalau begitu teknologi yang dipakai, berarti Sumbar cetak sejarah. Sebagai daerah yang rawan bencana, keberadaan gedung evakuasi itu sangat penting. Kita memang meminta Sumbar untuk merencanakan gedung yang sekaligus siap menjadi tempat evakuasi,” ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif, usai peletakan batu pertama gedung evakuasi, Kamis (30/9) di Padang.
Menurut Syamsul, rencana Pemprov Sumbar yang bagus itu, disikapi oleh pemerintah pusat dengan mengucurkan dana pembangunannya. Apalagi, daerah Sumbar, terutama berada di tepi pantai, rawan, baik gempa maupun gempa yang diikuti tsunami. Bencana tak diharapkan datang, tapi langkah antisipasi dini sangat diharapkan pula.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno juga berharap demikian. Pembangunan escape building yang mengadopsi teknologi Jepang untuk menjawab tantangan ke depan. Gubernur meyakini siapapun tak berharap bencana berkunjung ke Sumbar. Tapi langkah antisipasi dan siapsiaga seperti menyiapkan gedung evakuasi adalah sebuah tuntutan bagi daerah yang rawan bencana.
Sedangkan Kepala Dinas Prasrana Jalan dan Tarkim Sumbar H. Dody Ruswandi menjelaskan, gedung ini merupakan gedung infrastruktur evakuasi tsunami secara vertikal. Dirancang, pascagempa 30 September dan BNPB merespon sekaligus mengalokasikan dana Rp16 miliar sebagai dana awal.
Pembangunan Escape Buliding atau shelter dilingkungan kantor Gubernur Sumatera Barat merupakan bangunan gedung infrastruktur tsunami evakuasi secara vertikal, disamping berfungsi sebagai kantor. Rancangan ini khusus dimulai setelah terjadi gempa Sumbar 30 September 2009 yang lalu, dimana tahun 2010 ini BNPB mengalokasikan dana sebesar 16 Miliar kepada pemprov. Sumbar sebagai dana tahap awal.
Bangunan terdiri 5 lantai. Lantai 1 dan lantai 2 difungsikan untuk perkantoran, sedangkan lantai 3 dan 4 dikosongkan, ditambah lantai 5 sebagai tempat evakuasi tsunami yang diperkirakan dapat menampung sekitar 3.500 orang. Dilengkapi pula dengan fasilitas helikopter dan air bersih. (singgalang)

0 komentar:

Posting Komentar