Minggu, 15 Mei 2011

Memalukan, Korupsi Wisma Atlet Disorot Negara-negara Peserta SEA Games

Carut-marut proses persiapan penyelenggaraan SEA Games di Indonesia November mendatang membuat panitia dilanda kekhawatiran. Akankah sukses prestasi dan sukses penyelenggaraan yang diimpikan bakal tersandung kasus korupsi wisma atlet?

"Indonesia seharusnya dapat berkaca pada penyelenggaraan SEA Games di Laos dua tahun lalu," seru Deputi I Indonesian SEA Games OC, Djoko Pramono, dalam diskusi Polemik Radio Trijaya bertajuk "Ketika Proyek SEA Games Diproyekkan" di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (14/5).

Menurutnya, negara Laos dengan segala keterbatasannya mampu melaksanakan SEA Games dengan baik. Dicontohkannya, salah satu arena pertandingan sepakbola di Laos tidak lebih baik dari stadion-stadion di berbagai daerah di Indonesia. Begitu juga dengan wisma yang disediakan bagi atlet dan official, termasuk kelengkapan alat-alat pertandingan. Namun semua kekurangan tersebut tidak mengurangi kesuksesan penyelenggaraan Sea Games.

"Lapangan sepakbola, kalau di Indonesia sama dengan lapangan tingkat kecamatan. Indonesia harus belajar banyak dari SEA Games Laos," ucap Djoko.

Rasa khawatir ditambahi dengan rasa malu bukan main. Kasus dugaan suap Wisma Atlet yang mewarnai persiapan SEA Games, lanjut dia, membuat pihaknya terus-terusan dihubungi beberapa negara peserta SEA Games.

"Waktunya sudah sangat dekat, tetapi perlengkapan pertandingan dan kelengkapan alat-alat olahraga sampai sekarang belum ada. Kasihan anak-anak (atlet)," keluhnya.

Padangnews.com-Sebagai penyelenggara, pihaknya merupakan orang pertama yang akan disorot masyarakat. Satu sisi harus mempersiapkan secara matang persiapan SEA Games, di sisi lain pihaknya juga menjadi orang yang bertanggung jawab bagi prestasi atlet.

"Kalau prestasinya jeblok, kami orang pertama yang mau tidak mau dihujat masyarakat,"imbuhnya.

Sekedar diketahui, dalam kasus dugaan suap wisma atlet di Jakabaring Palembang tim KPK menahan Seretaris Kemenpora Wafid Muharam. Selain Wafid, Manajer Marketing PT Duta Graha Indah M Idris dan perantara, Mindo Rosaline Manulang, juga diciduk.

Dugaan suap juga menyeret dua politisi Demokrat dari Komisi III dan X DPR, Nazaruddin dan Angelina Sondakh.[ald]

0 komentar:

Posting Komentar