Kamis, 03 Februari 2011

Obama Telepon Mubarak: Transisi Segera


Padangnews.com-Presiden Barack Obama, Selasa (1/2/2011) waktu setempat, mengatakan kepada Presiden Mesir Hosni Mubarak bahwa transisi politik di Mesir harus dimulai sekarang. Obama mengisyaratkan, tawaran Mubarak untuk turun dari panggung kekuasaan setelah pemilu pada September mendatang boleh jadi tidak cukup. Namun, Obama tidak menasihati Mubarak untuk mengacuhkan permintaan para demonstran agar ia mundur segera.

Obama menelepon Mubarak selama 30 menit setelah Mubarak menyampaikan pidato yang menyatakan bahwa ia tidak akan mencalonkan diri lagi pada pemilu September mendatang. Obama menegaskan, bukan hak AS untuk memilih pemimpin Mesir. Namun, ia kembali memberi tekanan kepada Mubarak, sekutu AS selama 30 tahun.

"Hal yang jelas, dan apa yang saya indikasikan malam ini kepada Presiden Mubarak, adalah keyakinan saya bahwa peralihan harus tertib, damai, dan dimulai sekarang," kata Obama, beberapa menit setelah ia menelepon pemimpin Mesir itu. Obama juga memberikan imbauan kepada rakyat Mesir yang menanggapi dengan marah pernyataan Mubarak bahwa ia akan tetap pada jabatannya hingga September mendatang.

"Kepada masyarakat Mesir, khususnya orang-orang muda Mesir, saya ingin jelaskan, kami mendengar suara Anda. Saya memiliki keyakinan yang sangat kuat bahwa Anda akan memutuskan tujuan Anda sendiri," kata Obama dari Gedung Putih. "Dia (Mubarak) mengakui bahwa status quo tidak berkelanjutan dan bahwa perubahan harus terjadi," lanjut Obama dalam pidatonya yang ditujukan kepada beberapa penonton, termasuk Mubarak, pengunjuk rasa, tentara Mesir, dan publik Amerika.

Obama kemudian berbicara tentang militer Mesir. "Saya ingin memuji militer Mesir karena profesionalisme yang mereka tunjukkan dalam melindungi rakyat Mesir. Kami menyaksikan tank-tank ditutup dengan spanduk dan tentara serta demonstran berpelukan di jalan dan bergerak maju. Saya minta militer untuk meneruskan upayanya membantu menjamin bahwa perubahan sekarang ini dilakukan dengan damai."

Intervensi Obama itu, dalam pidato yang disiarkan langsung melalui televisi dari Gedung Putih, kemungkinan akan dilihat sejumlah pengamat sebagai upaya untuk meyakinkan Mubarak agar meninggalkan kekuasaan lebih cepat dari yang ia telah rencanakan selama ini.

Seorang pejabat AS yang tak mau disebutkan namanya mengungkapkan, Obama telah melakukan pembicaraan telepon secara "langsung dan terbuka" selama 30 menit dengan Mubarak, setelah pemimpin Mesir itu membuat konsesi dalam sebuah pidato yang langsung dianggap tidak cukup oleh para demonstran. "Sangat jelas betapa (Mubarak) mencintai negaranya, dan betapa sulitnya situasi ini bagi dia," kata pejabat itu menirukan Obama. "Presiden Obama juga menjelaskan kepadanya (Mubarak) bahwa transisi yang teratur tidak dapat ditunda. Itu harus dimulai sekarang," kata pejabat itu.

Pendekatan itu tampaknya menunjukkan bahwa Washington mungkin tidak puas dengan transisi kekuasaan baru setelah pemilu yang akan jatuh tempo tujuh bulan lagi.

Seorang pejabat lainnya menambahkan, "Pertanyaannya adalah (bukan) apakah dia turun sekarang atau nanti, melainkan pesan kami bahwa Anda (Mubarak) harus tahu apa yang rakyat Anda sedang sampaikan kepada Anda."

Obama bergerak di wilayah abu-abu selama beberapa hari, antara tuntutan untuk demokrasi dan mempertahankan seorang pemimpin yang telah memerintah secara otoriter selama 30 tahun, yang menjadi sekutu penting AS./kompas

0 komentar:

Posting Komentar